BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan
yang menekankan pada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di komunitas
(masyarakat). Bidan memandang kliennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya
dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta
teknologi.
Pelayanan Komunitas yaitu dituntut untuk mengabdikan
diri kepada masyarakat dibina sepanjang proses pendidikan melalui berbagai
bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat.
Oleh karena itu, sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu,
keluarga dan kelompok masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah
bagian dari keluarga atau komunitas.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang
profesional, maka diperlukan adanya sumber daya kesehatan yang siap terjun ke
lapangan, megelola masalah kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang, khususnya jurusan Kebidanan melakukan Praktik
Kebidanan Komunitas dengan pusat kegiatan di Kelurahan Gurun Laweh RT 03 RW III Kecamatan Nanggalo
Kota Padang. Kegiatan Pratik Kebidanan Komunitas ini
merupakan suatu penerapan ilmu oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Padang Tahun Ajaran 2013/2014 yang menyeluruh sepanjang daur kehidupan
wanita, dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan status
kesehatan masyarakat.
Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu
mengenal masalah, menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif dalam
pemecahan masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan
keahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang ada dimasyarakat.
Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat mencapai tujuan
pendidikan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang secara maksimal
sehingga outputnya dapat berperan diberbagai sektor kesehatan masyarakat
dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
B.
Tujuan
a.
Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti Praktik Kebidanan Komunitas
di lapangan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai
dengan budaya setempat.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan
komunitas dilapangan mahasiswa dapat:
1.
Mampu mengumpulkan data
secara lengkap dan sesuai kebutuhan.
2.
Mampu melakukan tabulasi
data dan memprioritaskan masalah
3.
Mampu mengadakan
Musyawarah Mayarakat Desa (MMD) yang menghasilkan rencana intervensi pemecahan
masalah (POA)
4.
Mampu menggerakkan upaya
KIA di wilayah praktek
5.
Mampu membangun jaringan
pada pelayanan kebidanan komunitas.
6.
Mampu menggerakkan
masyarakat untuk aktif dalam menangani masalah-masalah kesehatannya.
7.
Mampu memberikan
pelayanan terhadap wanita sepanjang daur kehidupannya, seperti menopause, PUS
dan lansia.
C.
Mamfaat, untuk masyarakat, mahasiswa
dan jurusan kebidanan
a.
Bagi Mahasiswa
Ø Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan
secara nyata di wilayah praktik Kebidanan Komunitas.
Ø Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan
praktik Kebidanan Komunitas serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
menangani masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Ø Bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka
mengurangi masalah kesehatan di tingkat Kelurahan Kurao Pagang Dalam RT
03/04/05 RW 01 kec. Nanggalo Padang.
b.
Bagi masyarakat
Ø Menambah pengetahuan masyarakat dalam
bidang kesehatan dan termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup
sehat.
Ø Melaksanakan program yang telah di berikan yang bertujuan untuk
membentuk dan mewujudkan masyarakat yang sehat terutama untuk ibu dan
anak.
c.
Bagi Jurusan Kebidanan
Ø Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan praktik
Kebidanan Komunitas di masyarakat yang akan datang
Ø Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pendidikan yang di
peroleh oleh mahasiswa di bangku kuliah.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK
A.
Gambaran geografi
Keadaan geografi RT 03 RW II Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Kota Padang mempunyai batas sebagai berikut :
-
Sebelah utara : Belakang Masjid Baitul Makmur
-
Sebelah selatan : kecamatan kuranji
-
Sebelah barat :
Jalan Bandes
-
Sebelah timur : SDN 07 Kel.Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo
B.
Gambaran demografi
Di RT 03 RW II Kelurahan Gurun Laweh yang saya bina sejumlah 7 KK dengan jumlah
penduduk 24
orang, masing-masing jumlah laki-laki 12 orang dan perempuan 12 orang. Dengan jumlah PUS
5 orang, WUS
8 orang, Ibu hamil 1 orang, Bayi Tidak
Ada , balita 3 orang dan manula 2 orang. Jenis mata pencaharian penduduk:
-
Pedagang : 1 orang
-
PNS : 1 orang
-
Swasta :
3 orang
-
Pensiunan : 1 orang
-
Wiraswasta :
1 orang
-
Tenaga
usaha jasa : 1 orang’
-
Pelajar/Mahasiswa : 6 orang
-
Dan lain
lain : 6 orang
Tingkat pendidikan
penduduk :
-
Tidak
tamat SD : 10 orang
-
Tamat SD : 1 orang
-
Tamat SMA/Sederajat : 9 orang
-
Perguruan
tinggi : 3 orang
C.
Gambaran, Fasilitas Sarana dan
Prasarana Umum
RT 03 RW II mempunyai :
-
Mushalla : 1 buah
-
SD : 1 buah
-
TK : 1 buah
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
A.
Hasil Analisis Masalah
Tabel 1. Distribusi akseptor menurut golongan umur
dan jenis kontrasepsi yang digunakan
No
|
Golongan Umur
|
Populasi
|
Akseptor KB
|
Jenis Kontrasepsi
|
Ket
|
||||
Jml
|
%
|
Suntik
|
Pil
|
Implan
|
iud
|
|
|||
1.
|
15-20
th
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2.
|
21-35
thn
|
1
|
1
|
100 %
|
1
|
0
|
0
|
0
|
|
3.
|
36-49 thn
|
4
|
4
|
0 %
|
2
|
0
|
0
|
0
|
|
JUMLAH
|
10
|
5
|
100
|
3
|
0
|
0
|
0
|
|
Dari 5 orang PUS hanya 3 orang yang menggunakan Akseptor KB, sementara 2 orang lagi tidak mau
menggunakan alat konrasepsi dengan alasan tidak perlu,masih ingin punya anak,
serta tidak di perbolehkan oleh suami.
Tabel 2 . Distribusi tempat pembuangan sampah
No
|
Pembungan Sampah
|
Jumlah
|
%
|
Ket
|
1
|
Tempat
pembuangan umum
|
1
|
10%
|
|
2
|
Sungai
|
0
|
0 %
|
|
3
|
Dibakar
|
6
|
90 %
|
|
4
|
Sembarang
tempat
|
0
|
0%
|
|
Jumlah
|
|
10
|
|
|
Dari 7 KK , hanya 1 KK
yang buang sampah di tempat umum,dan 5 KK memilih membakar sampahnya.
B.
Daftar Masalah
Dari hasil pengolahan data didapatkan masalah-masalah
kesehatan yaitu :
1.
Dari 5 orang PUS hanya 3 orang yang menggunakan
Akseptor KB, sementara 2 orang lagi tidak mau menggunakan alat konrasepsi dengan alasan tidak
perlu serta tidak di perbolehkan oleh suami. Dari 5 orang PUS hanya 3 orang yang menggunakan
Akseptor KB, sementara 2 orang lagi tidak mau menggunakan alat konrasepsi dengan alasan tidak
perlu,masih ingin punya anak, serta tidak di perbolehkan oleh suami
2.
Dari 7
KK , hanya 1 KK yang buang sampah di tempat umum, dan 6 KK memilih membakar sampahnya
C.
Langkah – langkah Pemecahan Masalah
1.
Penyuluhan Pentingnya Penggunaan
Alat kontrasepsi.
2.
Penyuluhan
tentang gender
3.
Pembinaan/Penyuluhan pada
Tiap-tiap KK, mengenai tempat yang
paling baik untuk membuang sampah
D.
Kegiatan Tindakan Terpilih
No
|
Masalah
|
Alternatif Pemecahan
|
Ket
|
1
|
Penggunaan alat
kontrasepsi/KB
|
-
Penyuluhan Tentang manfaat penggunaan
alat kontrasepsi.
-
|
|
2
|
Pembungan sampah tidak pada tempatnya
|
-
Penyuluhan Pada setiap KK
Binaan, minimal 1 kali seminggu
|
|
E.
POA
No
|
Prioritas Masalah
|
Kegiatan
|
Tujuan
|
Sasaran
|
Waktu/Tempat, Biaya
|
Pelaksana
|
1).
|
Penggunaan
alat kontrasepsi/KB
|
-
Penyuluhan
|
Agar
ibu mengetahui Mamfaat serta Kegunaan Alat kontrasepsi itu sendiri.
|
Ibu-ibu
PUS
|
29/12/2013 di masing-masing KK yang
bermasalah
|
Mahasiswa
( Mutia Rahmi )
|
2
|
Tempat pembungan sampah
|
-
Intervensi serta Penyuluhan
|
Agar
ibu mengetahui dimana seharusnya
membuang sampah
|
Ibu
rumah tangga
|
16 Desember – 29 des 2013, rumah
penduduk
|
|
BAB
IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBINAAN
A.
Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih
Kegiatan
Individu yaitu Intervensi pada setiap KK dengan melakukan kunjungan rumah
minimal 1
kali seminggu, dimana dalam Kunjungan ini Mahasiswa Melakukan pembinaan kepada
masing- masing KK terutama Kk yang bermasalah. Pembinaan dilakukan dengan
melakukan Penyuluhan yang terdiri dari:
a.
Kegiatan individu
1.
Penyuluhan tentang Kontrasepsi KB
2.
Penyuluhan Tentang lingkungan
kesehatan
b.
Kegiatan Kelompok
1.
Penyuluhan Tentang pijat Ibu hamil
Hari/Tanggal : Selasa / 24 Desember 2013,
Pukul : 14.00
Wib,
Tempat : Mushalla Nurul Ikhlas RT
02/II
Dihadiri Oleh Bidan
Penanggung jawab wilayah setempat, RT,
Mahasiswa, serta kader Kesehatan.
2.
Pembinaan
Kader
Dilakukan
pembinaan dan pelatihan kader oleh pihak puskesmas Nanggalo. Tujuan diadakan pembinaan Kader adalah Supaya kader diwilayah Kelurahan Gurun Laweh
lebih berkualitas, serta kompeten dan mampu mengarahkan masyarakat mendekati
perubahan yang lebih baik dari sebelumnya
Hari/Tanggal : Senin, 30 Desember 2013,
Pukul : 09.00
wib,
Tempat : Mushalla Al Mujahidin
Dihadiri Oleh Bagian Promkes dan Gizi Puskesmas Nanggalo, Bidan Penanggung jawab wilayah setempat, Dosen Pembimbing , dan Mahasiswa
3.
Posyandu
Dilakukan penimbangan pada bayi dan balita serta penyuluhan tentang Imunisasi TT dan KB
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Januari 2013
Pukul : 09.00
wib,
Tempat : Posyandu
Dihadiri Oleh Bidan Penanggung jawab
wilayah setempat , Mahasiswa, serta kader Kesehatan
B.
Latar Belakang Dilaksanakan Kegiatan ini (Berdasarkan Daftar Masalah)
dan langkah – langkah pemecahan masalah
Berdasarkan Hasil pendataan Mahasiswa Prodi D
III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Padang di wilayah Gurun Laweh dalam
Khususnya RT 03 RW III, didapatkan masalah- masalah kesehatan yang sangat memprihatinkan
sekali terutama dalam pemberian imunisasi pada ibu hamil, pijit pada ibu hamil,bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif, serta Pengguanaan Akseptor KB. Tidak hanya itu dari
segi pengetahuan masyarakat masih sangat rendah serta dipengaruhi oleh budaya
yang sangat kental, sehingga masyarakat sangat sulit diajak bekerja sama
terutama dalam bidang kesehatan.
Masyarakat banyak trauma terutama dengan
Imunisasi TT pada ibu hamil, masyarakat menganggap Imunisasi adalah suatu hal yag sangat
menakutkan bahkan mematikan
Maka
dari masalah- masalah yang ditemukan ini Mahasiswa mengadakan Kegiatan-
kegiatan yang bersifat membangun dan mengajak masyarakat pada perubahan yang lebih baik.
C.
Tujuan kegiatan
a.
Agar masyarakat Menyadari tentang
pentingnya Kesehatan bagi keluarga dan masa depan Anak-anaknya kelak.
b.
Memotivasi Masyarakat dalam Bidang
Kesehatan
c.
Menjalin Hubungan silaturrahmi
antara pihak puskesmas,mahasiswa, serta masyarakat setempat.
D.
Tahap – tahap pelaksanaan
a. Penyuluhan pada masing- masing KK terutama yang bermasalah
b. Mengadakan kegiatan Kelompok dalam bentuk Penyuluhan, Pembinaan Kader, dan Posyandu
E.
Partisipasi (Biaya/Dana, tenaga, waktu, material, dukungan politis dan
dukungan moral)
Semua biaya yang
diperlukan dalam kegiatan komunitas ini , didapatkan dari iyuran mahasiswa
sebesar Rp.160.000 per orang. Dana tersebut dipergunakan untuk segala hal yang
menyangkut kegiartan praktek komunitas.
.Mahasiswa dalam melakukan Praktik kebidanan
komunitas ini dibimbing oleh pihak dosen yang bertanggung jawab dalam dalam
kebidanan komunitas. Pihak
Puskesmas Nanggalo dan bidan Poskeskel juga sangat membantu mahasiswa dalam
kegiatan komunitas ini .Partisipasi pemuka masyarakat
sangat baik dan support dalam kegiatan ini, penerimaan masyarakat pun baik kepada
Mahasiswa dalam melakukan setiap kegiatan.
Waktu yang diperlukan dalam kegiatan komunitas
ini cukup lama karena kegiatan ini dibarengi oleh kegiatan mata kuliah lainnya.
Waktu yang diperlukan ± 1.5 bulan.
F.
Hasil Kegiatan Tindakan terpilih
Dari
Pembinaan yang dilakukan kepada masing- masing KK terutama yang bermasalah
didapatkan:
1.
Dari 5 orang WUS yang menjadi tanggung
jawab binaan mahsiswa hanya 3 orang (60 %) yang menggunakan akseptor KB, dan 2 orang berencana menggunakan KB.
2.
Dari 7 KK
, hanya 1 KK yang buang sampah di tempat umum, dan 6 KK memilih membakar sampahnya
G.
Faktor pendukung dan penghambat masing – masing kegiatan
A.
Pendukung
1.
Partisipasi pihak Puskemas yang sangat baik
2.
Partisipasi
Bidan Poskeskel yang sangat mendukung
3.
Partisipasi Kader yang antusias
4.
Lingkungan aman
B.
Penghambat
1.
Budaya masyarakat yang sangat
kental
2.
Masyarakat
kurang peduli dengan kesehatan
3.
Waktu yang bersamaan dengan PKL
lainnya.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
RT O3 RW II dalam wilayah Kelurahan Gurun Laweh. Dimana memiliki fasilitas umum diantaranya 1 masjid,/
mushola, 1 SD, dan1 TK. Hasil dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, diantaranya:
1.
Musyawarah Masyarakat RW (MMR)
Terbentuknya rencana kegiatan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat di RW II
dan RW III (RT 01 dan RT 02)
2.
Pelaksanaan Upaya Kesehatan
Masyarakat/ pembinaan KK
Adanya perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap dan Pentingnya posyandu serta dalam
masalah lingkungan.
3. Terbentuknya Kegiatan- kegiatan seperti penyuluhan, pembinaan kader, dan Posyandu
B.
Saran
1. Bagi
masyarakat
Kami mengharapkan Kelurahan Gurun
Laweh Khususnya RT 03 RW II agar lebih memperhatikan lagi tentang kesehatan dan lingkungannya.
Segala kegiatan yang telah dilakukan
bisa bermamfaat baik bagi keluarga, lingkungan dan masyarakat. Dan diharapkan program yang diadakan bisa
berjalan lancar.
2. Bagi
Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan diharapkan dapat membimbing
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan posyandu RW
II Kelurahan Gurun Laweh sekaligus memonitoring perkembangannya.
3. Bagi
Pemerintah Setempat
Pemerintah setempat diharapkan dapat mendukung setiap kegiatan yang
dilaksanakan RT 03 RW II khususnya masalah kesehatan dan
lingkungan .